top of page
Writer's pictureSolusi Laboratorium

Mengenal Elektroda pH - pH Electrode

Updated: Sep 6, 2022

Elektroda pH - pH Electrode sebagai komponen utama pH Meter merupakan batang pengukur (probe) yang berfungsi untuk menilai dan menentukan derajat keasaman dan kebasaan suatu larutan.


Mengenal Elektroda pH - pH Electrode

Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerja pH Elektroda


Sebuah alat pH Meter akan selalu terdiri dari 2 komponen utama, yakni : Mesin dan Elektroda pH (pH Electroda) yang berfungsi sebagai batang pengukur atau probe. Pada prinsipnya, elektode pH akan mengirimkan hasil pengukuran keasaaman dan kebasahan larutan ke komponen mesin pH Meter untuk diolah dan ditampilkan secara numerik. Secara mendasar terdapat 2 bagian utama dalam 1 komponen unit elektode pH, yakni: (1) Elektoda kaca (glass electrode); dan (2) Elektroda referensi (references electrode).

Bagian pertama, yakni elektroda kaca merupakan salah satu kutub di antara dua elektroda pH meter yang tercelup ke dalam larutan, bekerja untuk mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Pada ujung elektroda ini dilapisi kaca setebal 0,1 mm berbentuk bulat, disebut bulb sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCL (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCL, terendam sebuah kawat elektroda panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl.


Pertukaran ion yang terjadi pada bulb menyebabkan adanya perbedaan beda potensial di antara dua elektroda, sehingga pembacaan potensiometer (pH Meter) akan menghasilkan positif atau negatif. Jika larutan bersifat netral, maka potensiometer tidak membaca adanya perbedaan potensial di antara kedua kutub (pH=7). Sedangkan jika larutan bersifat asam, maka potensial elektroda kaca menjadi lebih positif daripada elektroda referensi, yang akan diartikan oleh sistem sebagai pH<7. Demikian pula sebaliknya untuk kondisi basa (pH>7).


Bagian kedua, yakni elektroda referensi digunakan untuk menciptakan pH yang valid. Elektroda referensi dalam hal ini, harus memiliki nilai potensial stabil dan tidak terpengaruh oleh jenis larutan yang diukur. Seperti halnya elektroda kaca, di dalam elektroda referensi juga digunakan larutan HCl (elektrolit) yang merendam elektroda kecil Ag/AgCl. Pada ujung elektroda referensi terdapat liquid junction berupa bahan keramik atau porous HDPE sebagai tempat pertukaran ion antara elektrolit dengan larutan terukur. Pertukaran ion ini dibutuhkan untuk menciptakan aliran listrik sehingga pengukuran potensiometer (pH meter) dapat dilakukan.


Model - Tipe pH Elektroda


Bagi Anda pengguna pH Meter EUTECH Thermo Scientific, baik model pH Meter Portable maupun pH Meter Benctop, berikut rekomendasi elektrode pH yang digunakan :

  1. Plastic Body Combination pH Electrode – EUTECH Cat. ECFC72521-01B. Liquid Junction Type : Porous HDPE Pin; Reference Junction : Single Junction. Digunakan pada pH Meter Portable EUTECH dan pH Meter Benctop EUTECH Model pH 700

  2. Plastic Body Combination pH Electrode – EUTECH Cat. ECFC72522-01B. Liquid Junction Type : Porous HDPE Pin; Reference Junction : Doble Junction. Digunakan pada pH Meter Portable EUTECH CyberScan pH 620 dan pH Meter Benctop EUTECH Model pH 2700

  3. Glass-Body Combination pH Electrode – EUTECH Cat. ECFG73504-01B. Liquid Junction Type : Annular Ceramic; Reference Junction : Single Junction. Digunakan pada pH Meter Portable EUTECH dan pH Meter Benctop EUTECH Model pH 700

  4. Glass-Body Combination pH Electrode – EUTECH Cat. ECFG73701-01B. Liquid Junction Type : Annular Ceramic; Reference Junction : Double Junction. Digunakan pada pH Meter Portable EUTECH Model CyberScan pH 620 dan pH Meter Benctop EUTECH Model pH 2700

Kami senang, kami bisa membanginya dengan Anda. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan Hubungi Kami. Semoga memberi manfaat. Salam hormat dari Kami.


2,593 views

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page