Pengertian dan Fungsi Vibration Meter
Fungsi vibration meter pada dasarnya adalah sebuah alat pengukur yang dirancang khusus dalam menditeksi atau mengukur getaran pada sebuah benda tertentu. Benda dalam hal ini adalah sebuah komponen mekanis (mesin) yang bekerja sesuai peruntukannya. Penggunaan vibration meter sebagai penditeksi, memungkinkan kita dapat meminimalisir kerusakan mesin yang akan mengakibatkan kerugian lebih lanjut.
Guna mendukung fungsinya, kemampuan pengukuran vibration meter dikembangkan untuk dapat menditeksi sejumlah parameter (unit pengukuran) yang dihasilkan dari sebuah getaran pada mesin. Dalam hal ini, fungsi vibration meter modern setidaknya memiliki kemampuan dasar untuk mengukur unit pengukuran sebagai berikut :
Displacement - adalah ukuran dari jumlah gerakan yang ada di massa suatu benda. Displacement menjadi perubahan tempat atau posisi dari benda tersebut, bisa maju atau mundur.
Velocity - secara singkat diartikan sebagai kecepatan getaran, yakni jumlah waktu yang dibutuhkan ketika terjadinya displacement. Velocity bisa disebut sebagai indikator yang paling baik untuk mengetahui apakah ada masalah vibrasi yang terjadi.
Acceleration - di dalam praktik pengukuran vibrasi berguna untuk menghitung percepatan getaran yang ada. Acceleration berguna ketika muncul velocity, namun tidak semua tipe mesin bisa diukur akselerasinya.
Biasanya untuk menggunakan pengukuran acceleration, jenis mesin yang paling pas adalah mesin-mesin yang berputar, atau biasa disebut dengan rotating equipment. Analisis yang dihasilkan acceleration sangat penting untuk mesin yang berputar. Biasanya, dengan acceleration, maka akan terdeteksi kerusakan yang biasanya muncul di bagian bearing hingga gearbox yang memiliki kecepatan tinggi. Deteksi masalah dari acceleration pun bisa terlihat lebih cepat dan lebih awal.
Cara Penggunaan dan Rekomendasi Model Vibration Meter
Langkah pertama yang dilakukan dalam penggunaan Vibration Meter adalah menghidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF yang ada. Sebagai catatan, kita perlu melakukan pengecekan bagian komponen baterai untuk memastikan vibration meter bisa digunakan dengan optimal. Setelah alat vibration meter menyala, sekarang saatnya melakukan pengukuran vibrasi. Caranya adalah dengan menempelkan sensor vibration atau magnetix base yang ada ke bagian mesin yang akan diukur. Dari sensor vibration yang ada inilah, akan muncul data yang dikirimkan ke bagian dynamic signal analizer. Dari dynamic signal analizer inilah, maka akan terlihat angka vibrasi di bagian display layar LCD.
Guna mendapatkan pengukuran data yang baik dan tepat, sebaiknya kita bisa memastikan tingkat getaran yang ada di mesin tersebut bekerja seperti modus atau nilai yang sering muncul. Kemudian ambil nilai rata-ratanya (median) dari nilai-nilai getaran yang dihasilkan mesin tersebut. Dengan demikian, Kita bisa mendapatkan hasil akhir yang tepat dan sesuai dengan pengukuran yang ada. Hasil pengukuran inilah yang selanjutnya digunakan sebagai patokan dasar dalam melakukan tindakan perbaikan, maupun pengaturan getaran yang sesuai dengan ambang batas yang ditentukan.
Bagi Anda yang memiliki kebutuhan akan alat ini, Kami merekomendasikan 2 model alat Vibration yang telah digunakan secara luas, baik untuk kebutuhan workshop perbengkelan, industri pengolahan dan lainnya. Kedua model tersebut adalah sebagai berikut :
LANDTEK Vibration Meter VM-8200. Model ini adalah model lengkap yang mencakup seluruh parameter dasar dalam pengukuruna getaran (Acceleration, Velocity, Displacement and RPM reading).
Vibration Meter VB-8200 LUTRON. Model ini mengunakan memiliki 2 perangkat pengukuran yang dapat dipilih, magnetic base dan sensor vibration.
Jika ada hal terkait yang ingin diketahui terkait alat Vibration Meter dimaksud silahkan Hubungi Kami.
Comments